Monday, March 30, 2015

Ruangan Hidup Dan Ruang Kamar

Kali ini saya ingin mencatat sedikit tentang ruang hidup dan ruang kamar, dimana menurut saya ini tidak ada jauh beda, karena masih memiliki satu kesamaan yang secara tidak langsung tak pernah aku sadari.

yah, cerita itu seperti ini.

Kemaring, tepat kemaring ada yang mau datang di kost saya, dengan senang saya merapikan semua barang yang berada di setiap sudut dari kamar kost saya, membersihkan dan merapikan semua yang ada hingga terlihat rapi.

yah, saya membersihkan kamar kost, karena saya tahu ada yang mau datang.

mungkin terlihat munafik, tapi memang, itulah kenyataannya. saya selalu membersihkan ketika ada sebuah alasan yang kuat, dimana mungkin saya ingin menutup ke kurangan saya dari orang lain.

yah, orang yang baru datang mungkin akan berpikir bahwa saya adalah orang yang rapi, karena kamar saya tertata rapi.

padahal mereka tidak pernah sadari atau mereka tidak tahu kalau ternyata saya tak serapi seperti yang mereka pikirkan, dan mereka juga tidak tahu kalau ternyata ruangan saya itu saya bersihkan ketika saya tahu mereka mau datang.

yah, terlihat seperti itu.

sama seperti hidup ini, saya mungkin akan terlihat berusaha untuk membuat hidup ini menjadi baik dan rapi, jika saya memiliki suatu keinginan untuk mendapatkan apa yang saya mau.

yah, saya selalu berusaha buat agar diri saya ini terlihat indah di mata orang yang membuat saya tertarik ( hanya contoh, katanya juga seperti itu ).

padahal orang tersebut tidak tahu diri saya yang sebenarnya, karena yang mereka percaya terkadang itulah yang mereka lihat.

yah, saya membuat segalanya menjadi rapi sebelum orang itu datang, karena saya tahu dia akan datang. jika ia tidak datang, maka semuanya pasti akan kembali seperti semula, yah, semuanya berantakan kembali.

atau mungkin ia akan datang dan bertahan beberapa waktu, nah disitu pasti ia akan tahu kalau ternyata saya tak hidup saya tak serapi pikiran mereka.

hal seperti inilah yang terkadang membuat rasa menyesal itu muncul, karena kata orang "ia tidak pernah berani untuk tampilkan dirinya yang sebenarnya".

sehingga ketika semua sudah terlewatkan dengan cepat, maka yah, maka-maka aja.

itulah hidup, saya akan berusaha melakukan apapun yang saya inginkan, setelah saya dapatkan, saya akan tinggalkan semua kebiasaan sementara saya yang pernah saya lakukan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan, setelah itu saya lepaskan apa yang telah saya dapatkan.

why?

karena saya sudah pernah dapat (katanya).

yah, itulah sedikit catatan tentang ruang hidup dan ruang kamar yang merupakan sebuah pelajaran penting buat hidup saya. sekian dan salam

Bingung Dalam Kesal ( Katanya ).

Tuhan, Yang Engkau Berikan itu Semua Baik apa adanya.

Di dalam hidup ini,
setiap tahun,
setiap bulan,
setiap minggu,
Setiap hari,
setiap jam,
setiap menit,
bahkan setiap detik hidupku.

Terkadang aku bosan, lelah dan terkadang aku berkata.

Semua terserah Engkau,
Engkau yang menciptakanku,
Engkau juga yang sepenuhnya memiliki tubuh dan jiwaku.

Dan aku juga sering berkata dalam kesalku,

"Tuhan, inilah tubuh yang telah Engkau bentuk,
kemudian Engkau abaikan".

Yah, itulah perkataan dalam kesalku yang mungkin sering aku katakan.

bukan karena hal lain lagi,
akan tetapi karena
aku belum banyak tahu,
aku belum banyak mengerti, dan
aku juga belum terlalu banyak memahami arti hidup ini.

yang aku pikirkan terkadang itulah yang aku inginkan,
yah, terkadang rasa egois itu datang.

tapi, itulah sifat manusia ku,
yang terkadang tak bisa dipisahkan dari tubuh ini,
akan tetapi aku hanya bisa berusaha untuk mengontrolnya.

aku selalu menginginkan sesuatu,
akan tetapi Engkau selalu membantahnya dan menggagalkan apa yang aku inginkan.

tapi dibalik kegagalan itu, secara tidak langsung Engkau telah memberikanku yang terbaik dari harapanku, mungkin itulah yang terkadang aku rasakan ketika semua telah terlewati.

yah, aku bangga pada Engkau,
yang selalu baik adanya.

Aku tahu,
Engkau Maha Baik dan Maha segalanya.

Engkau lebih tahu dari yang aku tahu,
Jadi, semoga kehendak-MU yang selalu berlaku dalam hidupku,

mungkin aku sudah siap untuk menjalani aja.

yah, aku akan berusaha dalam siap dan tidakku untuk menjalani jalan yang telah engkau bentuk dan berikan pada hidup ku.

Terimakasih untuk semuanya.

Sekian dan Salam


Friday, March 27, 2015

Ingin?

Ingin berbicara,
akan tetapi tidak pernah tahu apa yang ingin untuk dibicarakan.

Terdiam adalah Pilihan,
walaupun itu sedikit memiliki kesulitan.

Hanya bisa mencatat,
melihat dan mendengar.

terdiam dan menatap.

tak ada yang bisa dilakukan,
karena semuanya katanya hampir berlawanan.

Ada sedikit harapan,
akan tetapi belum sanggup untuk mengalahkan banyaknya yang bukan bagian dari harapan.

ada banyak kesempatan,
akan tetapi tidak ada peluang.

Mungkin.

karena itulah keinginan.

keinginan dari sebuah rasa untuk ingin.

yah, mungkin seperti itu.

kacau adalah kata yang dapat dikatakan dalam catatan ini.

kekacauan yang memang sudah dibuat sejak awal.

kekacauan yang tak pernah dibenarkan, dan
kekacauan yang masih saja diabaikkan.

semakin lama terasa seperti sebuah permainan,
dilepas ketika telah selesai dimainkan.

yah, tercatat seperti itu.

mungkin dan mungkin saja terlalu bodoh.

yah, terlalu bodoh. mungkin.

sehingga semuanya begitu saja.

sekian dan salam

Thursday, March 26, 2015

Satu Jengkal Kehidupan

Satu jengkal kehidupan adalah apa yang ingin untuk dicatat hari ini, sebagai bagian dari yang catatan kehidupan yang ingin untuk dicatat.

belajar dari hal yang paling sederhana, itulah yang terlihat dari sejengkal kehidupan ini.

Yah, tercatat seperti itu.

yang jari kelingking menunjuk ke sesuatu yang hilang, dan yang ibu jari menunjuk kepada sebuah harapan akan sesuatu yang hilang.

yah, terukur seperti itu.

Ada jarak yang sangat jauh, yaitu jarak antara 3 jari yang masih terbentang ditengah-tengah, di antara dua jari ini.

Ingin menghilangkan jarak itu, akan tetapi itu adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

yah, katanya seperti itu.

Di bagian ibu jari, ia selalu memukul keluar, semakin cepat ia memukul, maka semakin terasa apa yang dirasakan.

semakin lambat ia memukulpun, akan semakin tarasa juga apa yang dirasa (katanya).

yah, kalau tidak salah seperti itu.

jadi mungkin hal biasa yang di rasa katanya kalau ia tidak lambat namun tidak cepat ( biasa saja ) "Mungkin".

Bingung?

Sebenarnya saya ini catat apa.

tapi inilah catatan yang bukan sebuah catatan. Sekian dan Salam

Saturday, March 21, 2015

Perkembangan Zaman

Kali ini saya ingin menceritakan tentang pekembangan dunia untuk blog saya, dimana cerita ini mungkin tidak ada nyatanya atau mungkin juga ada, karena cerita ini hanya sekedar apa yang pernah dipikirkan atau dibayangkan aja.

Inilah cerita tentang perkembangan dunia.

Dari awal dunia dijadikan, orang belum mengenal yang namanya hidup secara berkelompok (mungkin), karena yang di pikirkan adalah bagaimana cara untuk mencari makan dan bertahan hidup.

waktu demi waktu berputar sedikit demi sedikit, sehingga ada yang merasa bahwa kalau sendiri, maka yang dicari terlalu berat, sehingga ada yang memutuskan bahwa mereka harus untuk membentuk sebuah kelompok untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka.

Yah, mereka sadar kalau hidup itu ada ketergantungan dan saling membutuhkan ( mungkin ).

Setelah itu, mereka berjalan mengelilingi tempat-tempat disekitar mereka, membatasi wilayah kelompok mereka dengan kelompok yang lain dan dari tempat yang mereka punya, mereka mencari makan dan berusaha untuk bertahan hidup ( mungkin ).

Setelah itu, mereka belum puas, karena di tempat di mana mereka berdari itu terlalu kecil, sedangkan masih banyak tempat yang lebih luas yang belum mereka dapatkan.

Yah, sehingga mereka belajar untuk berjalan keluar dari tempat dimana mereka berdiri (mungkin).

berjalan berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mencari sesuatu yang namanya makanan untuk bertahan hidup.

setelah itu, mereka berpikir bahwa dengan hewan mereka bisa berjalan sedikit lebih cepat, akhirnya mereka mencoba beberapa hewan yang digunakan sebagai kendaraan untuk membawa kemana mereka ingin pergi.

mereka merasa bahwa dengan menggunakan hewan, perjalanan mereka terasa lebih cepat dan merekapun tidak terlalu capek.

yah, akhirnya mereka memutuskan bahwa hewanlah yang harus digunakan dalam perjalanan yang jauh (mungkin).

setelah itu, mereka mengenal yang namanya air, dimana di dalam air terdapat hewan yang dapat untuk dimakan.

yah, mereka akhirnya mencoba untuk menangkan hewan air tersebut. dengan perlengkapan seadanya, mereka menangkan hewan itu dan memakannya.

mereka merasa bahwa hewan itu adalah hewan yang enak untuk dimakan, akhirnya mereka terus mencari hewan tersebut di sungai yang ada disekitar mereka.

setelah dibagian terendah ikannya sudah tinggal sedikit, mereka berpikir bahwa pasti dibagian terdalam ada hewan yang lebih besar dan lebih banyak lagi.

yah, mereka belajar untuk memasuki bagian terdalam dari sungai itu, sehingga mereka mengenal yang namanya berenang (mungkin).

setelah itu, mereka berpikir bahwa dengan berenang saja tidak cukup, karena hanya akan menghabiskan seluruh tenaga mereka, sehingga mereka memutuskan untuk meletakkan sebuah benda yang mudah terapung diatas air, sehingga ketika telah selesai berenang, mereka bisa berisirahat diatas
benda tersebut.

yah, setelah itu, mereka mengenal  yang namanya perahu (mungkin).

setelah ikan disungai sudah mulai berkurang, mereka memutuskan untuk mencari sungai yang lebih besar lagi.

yah, dan akhirnya mereka menemukan sungai yang lebih luas, yang dinamakan laut.

setelah mereka berenang di laut tersebut dan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, akhirnya mereka memikirkan satu hal yang tak biasanya terjadi.

yah, mereka berpikir bahwa kalau disungai, mereka bisa melihat tempat lain diseberangnya, tapi yang satu ini rasanya sedikit berbeda.

rasa penasaran mulai muncul, akhirnya mereka mambangun perahu yang lebih besar untuk di coba di sungai yang besar itu (laut).

yah, mereka mencoba untuk menyebrang laut (mungkin).

mereka mandayung layaknya mendayung perahu, akan tetapi mereka merasa bahwa ada sesuatu yang sering meniup dengan kencang, sehingga mereka berpikir lagi, dengan memangsung sebuah barang yang besar diatas perahu mereka, sesuatu yang meniup itu bisa membawanya lebih cepat lagi.

yah, akhirnya mereka mengenal yang namanya angin yang dapat membawa perahu mereka yang  telah mereka pasang layar.

mereka menjelajahi lautan dengan harapan bisa menemukan sebuah tempat untuk diinjak.

mereka tidak memiliki modal yang lain, selain modal kepercayaan akan sesuatu yang bisa untuk didapatkan.

yah, akhirnya mereka berhasil, angin berhasil membawa mereka ketempat yang baru.

yah, dari situlah mereka sudah mengenal yang namanya penyebrangan lewat laut.

setelah itu, rasa penasaran masih muncul, mereka merasa bahwa harus ada sesuatu yang dapat digunakan untuk menghubungi mereka dengan teman mereka ditempat seberang.

yah, akhirnya rasa penasaran itu membuat sesuatu yang memiliki bentuk, yaitu telpon.

yah, mereka memiliki telpon untuk bisa saling berhubungan (mungkin).

rasa penasaran akan suatu hal masih muncul, bahwa ada sesuatu yang diciptakan itu terbang (burung), sehingga mereka juga seharusnya bisa membuat sesuatu yang bisa terbang untuk membawa mereka.

yah, sehingga terciptalah pesawat terbang.

begitu pula dengan kapal selam, mereka barpikir bahwa ada sesuatu yang bisa berenang didalam air, jadi mereka harus mencoba untuk membuat sesuatu yang bisa membawa mereka lewat bagian dalam air.

yah, terlihat seperti itu (mungkin).

rasa penasaran masih saja muncul, karena pesawat atau sesuatu yang bisa terbang itu, tidak dapat terbang terlalu tinggi.

yah, akhirnya mereka berusaha untuk menciptakan suatu pesawat untuk bisa terbang lebih tinggi lagi, karena siapa tahu bisa ada pulau selanjutnya yang dapat ditemukan dibagian atas sana.

setelah itu, mereka terbang sampai dibagian tertinggi yang sanggup dijangkau oleh pesawat itu, akan tetapi mereka merasa bahwa semakin tinggi pesawat ini terbang, maka semakin sulit mereka untuk bernapas.

yah, akhirnya mereka kembali dan membahas hal itu (mungkin).

sehingga mereka menemukan sesuatu yang bisa dibawah sebagai cadangan kalau mereka sudah sulit untuk bernapas.

yah, sehingga ketika mereka mencoba untuk terbang lebih tinggi lagi, mereka sampai disebuah tempat yang sedikit kosong dan gelap, mereka merasa bahwa mereka telah terpisah dari tempat sebelumnya.

setelah itu mereka kembali ke tempat mereka dan menceritakan semuanya yang telah mereka lihat.

yah, mereka berkata bahwa ternyata tempat yang mereka berdiri sekarang adalah tempat yang hanya melayang-layang disebuah ruang yang hampa.

yah, akhirnya rasa penasaran muncul lagi, mereka penasaran akan sebuah kehidupan diluar dari kehidupan mereka, sehingga mereka membentuk sebuah sistem yang baru, yang seharusnya dapat membawa mereka kemana mereka akan pergi.

yah, mereka menerbangkan kapal mereka layaknya kapal laut tadi, dimana hanya bermodalkan harapan. yah, mereka pergi dan terus pergi keluar dari bagian yang namanya bumi.

setelah itu, mereka merasa bahwa bahan yang mereka gunakan dan mereka bawah, tidak cukup untuk perjalanan mereka.

yah, akhirnya mereka kembali dengan 1 rasa penasaran lagi akan bumi yang mereka tempati.

yah, mereka belajar bagaimana cara membuat oksigen, bagaimana cara membuat gravitasi, dan bagaimana cara membuat sesuatu yang dapat membawa mereka untuk pergi lebih jauh lagi.

setelah mereka berhasil membuat apa yang ingin mereka buat, akhirnya mereka pergi dengan sebuah harapan bahwa semoga bisa menemukan sebuah tempat yang dapat memberikan kehidupan untuk mereka.

setelah mereka menjelajahi semesta, akhirnya mereka sampai ditempat dimana tempat itu ada sebuah kehidupan yang baru.

yah, tapi mereka masih bingung, bagaimana cara agar bisa berhubungan dari tempat mereka ke tempat dari teman-teman mereka.

yah, rasa penasaran mulai bermunculan, akhirnya mereka menemukan sebuah sistem baru, dimana mereka berusaha memanfaatkan cahaya sebagai sesuatu jaringan tanpa batas yang dapat digunakan untuk saling berhubungan.

yah, mereka menggunakan cahaya matahari.

setelah itu mereka bisa saling berhubungan.

setelah semuanya sudah terhubung, akhirnya perpindahan tempat dan pembagian planet mulai dilakukan, sehingga banyak yang berpindah tempat agar bisa menikmati yang namanya keindahan.

setelah itu, masih ada lagi rasa penasaran, karena tatasurya atau semesta yang mereka jelajahi, sudah tidak tersisa lagi, hanya saja masih ada semesta lain yang belum mereka kunjungi.

yah, mereka berusaha membuat apa yang menurut mereka harus untuk dibuat, agar keinginan mereka dapat tercapai.

sampai selama-lamanya.

yah, mungkin ceritanya seperti itu (mungkin).

cerita kehidupan dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

sekian dan salam

Wednesday, March 18, 2015

Pacaran?

Kali ini saya mau mencatat sedikit pengenai pengertian dari pacaran itu sendiri, dimana ini adalah pengertian Pacaran menurut saya.

Catatan ini mungkin hanya sekedar catatan, agar dinding posting ini tidak kosong aja.

Pengertian Pacaran

Pacaran adalah sebuah kesepakatan.

yah, menurut saya, pacaran adalah sebuah kesepakatan antara 2 orang berlawanan jenis ( Pria Dan Wanita ).

Kesepakatan untuk saling menjaga,
Kesepakatan untuk saling menyayangi,
Kesepakatan untuk saling percaya,
dan kesepakatan untuk sesuatu dan lain hal yang masih banyak lagi.

Yah, itulah catatan dari kata pacaran.

Sekian Dan Salam

Tuesday, March 17, 2015

Jika Untuk Bertepuk Tangan


Jika engkau hanya bisa bertepuk tangan kepada orang lain,
Kapan
engkau bisa memberikan tepuk tangan untuk dirimu sendiri.

Yah, 
itulah kata yang terucap, 
ketika tadi ada sebuah seminar
tentang 
"Smart City",
dari seorang profesor.

Yah, Seminar dari seorang Profesor.

Sahabat Saya yang duduk disamping saya,
selalu memberikan tepuk tangan yang meriah,
ketika
banyak diantara kami bertepuk tangan.

Yah, ketika tepuk tangan yang terahir
buat
pembicara dari seminar itu,
saya langsung bertanya kepada sahabat saya itu.

Yah, pertanyaannya itu seperti kata diatas,
"Jika engkau hanya bisa memberikan tepuk tanganmu buat orang lain,
kapan
baru engkau bisa memberikan tepuk tangan buat dirimu sendiri?".

 yah, itulah kata yang pertama muncul dalam pikiran saya.

Sebagai bagian dari catatan kehidupan, 
maka
kata itu telah saya catat dalam blog ini.

Sekian dan Salam.

Monday, March 16, 2015

Terkadang


Terkadang Aku Bosan,
Karena hal yang seharusnya disadari,
tak pernah disadari.

Yah,
hanya terkadang saja.

Sunday, March 15, 2015

Tentang Bintang Yang Bagus

Catatan tentang bintang yang bagus adalah catatan yang ingin untuk dicatat hari ini, sebagai bagian dari catatan kehidupan.

Banyak yang berdiri di bumi,
memandang ke langit ketika malam telah datang,
melihat dan memilih salah satu dari banyak bintang yang berjejeran di angkasa.

mereka mengatakan kalau bintang yang mereka pilih adalah bintang yang bagus dan paling bagus,
mereka selalu mengidam-idamkan bintang itu.

yah, mungkin terlihat seperti itu,

akan tetapi mereka juga tidak sadar dan tak mau sadar,
kalau ternyata dimana mereka berdiri,
dimana kaki mereka menginjak,
sebenarnya itu adalah bintang yang paling bagus yang telah ada.

yang telah diberikan akan tetapi belum disadari.

katanya seperti itu ( menurut saya ).

Sekian aja buat catatan yang memang hanya sekedar catatan tentang bintang yang bagus.



Modal Menanam Tanpa Menuai

Catatan Kali ini adalah hanya sekedar sebuah perumpaan dari kehidupan yang sering dilakukan dan dijumpai. yah, hanya sekedar perumpamaan

Modal Menanam Tanpa Menuai

Saya sering Menanam, menanam apa yang ingin untuk saya tanam,
akan tetapi saya jarang untuk menuai akan apa yang telah saya tanam.

Bagaimana mungkin saya bisa menuai?

Kalau yang saya tanam, tak pernah memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi besar.

Saya selalu menanam apa yang mau saya tanam,
setelah tumbuh saya langsung membunuhnya,
tanpa memberikan harapan untuk tumbuh dan berkembang menjadi besar.

Banyak yang sudah saya tanam,
akan tetapi banyak juga yang telah mati dipatah oleh saya.

yah, itulah yang terkadang sering terjadi dalam hidup ini,
sehingga terkadang sering menyalahkan yang tak seharusnya disalahkan.

selalu ingin untuk belajar menjaga apa yang ditanam,
akan tetapi terkadang rasa untuk mematahkannya itu selalu ada,
sehingga ketika sudah dipatah,
maka rasa sesal mulai muncul,
dan belajar untuk menanam kembali.

Setelah tumbuh kembali,
dipatah lagi.

Yah, itu yang sering terjadi,
sehingga inilah yang dinamakan lingkarang kehidupan,
dimana ia hanya berputar sekitar bagian lingkaran tersebut.

pergi dan kembali.

yah, seperti itu

Selalu memiliki keinginan untuk menjaga apa yang ingin ditanam,
agar suatu saat bisa menuai,
akan tetapi rasanya semua sia-sia,
karena pasti juga akan dipatah.

harapan hanya sekedar panas-panas tai ayam ( kata orang gitu ).

yah, tapi sekarang masih terus belajar,
karena masih banyak yang harus dipelajari dalam hidup ini,
masih ada yang tertinggal dan tertunda.

supaya bisa menuai apa yang telah ditanam,
bukan hanya sekedar menanam tanpa bisa menuai.

Sekian dan salam buat catatan tentang perumpamaan modala menanam tanpa menuai

Wednesday, March 11, 2015

Terkadang Untuk Rasa


Terkadang Rasa Itu Seperti Es Batu,
Jika Dibiarkan terus,
Maka lama kelamaan akan Mencair.


Diberikan Sebuah Kitab ( Cerita Mimpi )

Cerita mimpi semalam yang saya dapatkan setelah mimpi melihat taman adalah mimpi diberikan sebuah kitab.

Yah, kitab ini saya juga tidak tahu apa maksudnya, tapi inilah cerita mimpi dalam status blog hari ini.

Mimpi semalam kami ada beberapa orang ( saya tidak mengenal mereka ), duduk membentuk setengah lingkaran, ada seseorang yang memiliki beberapa kitab yang duduk dibagian depan.

Salah satu Kitab akan diberikan kepada mereka yang bisa menebak sebagian isi dari salah satu kitab tersebut.

Pada waktu sampai di Kitab Kedua, saya langsung menjawab 3 Kalimat ( 9 Kata ), akan tetapi sebelum saya menjawabnya, saya menutup mata saya (yah, menutup mata dalam dunia mimpi ), dan ketika mata saya tertutup, saya langsung melihat seperti cahaya itu menyambar mata saya.

yah, langsung putih semua, sehingga kata itu tiba-tiba aja terucap dari mulut saya.

ketika kata itu terucap, ternyata apa yang saya ucapkan itu benar. yah, benar, sehingga sang pemilik dari kitab itu langsung memberikan kepada saya kitab itu.

Setelah saya mengambilnya, saya langsung tersadar dalam pagi yang begitu sedikit indah.

Jujur saja, saya tidak tahu maksud dari cerita dalam mimpi tersebut dan maksud dari kitab itu, akan tetapi 3 Kalimat ( 9 Kata ) itu, masih teringat jelas dalam Kepala saya.

Yah, sampai saya sadar pun, kata itu masih ada. Saya Masih Belum tahu, akan tetapi semoga semuanya punya maksud yang baik aja. Amin

Sekian Cerita Mimpi dan Status untuk kali ini yang ingin untuk dicatat dalam blog ini.

Terkadang

Terkadang apa yang saya lihat dapat saya nilai,
Terkadang apa yang saya lihat dapat saya tebak.

Terkadang apa yang saya lihat dapat saya tahu,dan
Terkadang apa yang saya lihat dapat saya rasakan.

Saya dapat menebak sesuatu yang menurut saya ingin untuk ditebak.

Saya dapat melihat sesuatu menurut pandangan saya sendiri.

yah, saya suka melihat dan menilai sesuatu menurut pandangan saya.

Terkadang saya tahu sesuatu, ketika saya sudah melihatnya.

yah, mengetahui sesuatu hanya dari melihatnya.

Terkadang saya dapat mengetahui pribadi seseorang itu seperti apa, ketika sudah melihatnya.

Terkadang saya dapat mengetahui apa yang dilakukan dan diingankan oleh orang lain, ketika saya melihatnya.

yah, saya terkadang merasa aja. sehingga ketika saya telah melihat sesuatu, maka dalam pikiran saya itu sudah tahu sesuatu dari sesuatu tersebut.

yah, hanya terkadang dan terkadang saja.

terkadang saya juga dapat menebak sesuatu, yah, belajar untuk menebak saja.

Mungkin ini tidak mungkin, tapi inilah terkadang yang sering terjadi dalam diri saya ini.

terkadang yang memang menjadi sesuatu yang kadang-kadang benar.

Yah, saya juga dapat merasakan sesuatu yang menurut saya itu perlu untuk dirasakan.

Tidak tahu kenapa, tapi tahu dan sekedar tahu aja.

Ada yang sedikit berbeda ( Mungkin ).

yah, itulah sedikit catatan tentang terkadang buat dan dalam hidup saya.

Memotret Taman ( Cerita Mimpi )

Cerita Mimpi hari ini adalah cerita dari mimpi semalam yang ingin saya ceritakan kepada blog saya. cerita ini mungkin terdengar sedikit aneh, akan tetapi itulah mimpi dari mimpi semalam. yah, cerita yang tidak punya maksud lain, karena maksud dan tujuannya adalah agar tetap diingat di lain waktu yang berbeda, karena mungkin diotak bisa hilang, akan tetapi sesuatu yang telah tertulis, tidak akan bisa hilang jika tidak dihapus.

Ceritanya itu seperti ini.

Semalam saya berjalan, berjalan dengan beberapa orang, termasuk Ayah saya. Dalam mimpi ini, kami melalu sebuah jalan, tiba-tiba ada sebuah hewan yang lagi berlari ke arah yang lain.

Kami hanya melihatnya dan tak mampu untuk mengejarnya.

Setelah itu, kami berdiri disebuah bukit, bukit ini lumayan tinggi. saya berdiri dan tepat dibagian kanan tangan saya, saya memandang sesuatu yang tak seperti biasa yang pandang.

Yah, ini terlihat seperti sebuah tempat yang sangat indah, saking indahnya, bukan hanya tempatnya, melainkan langitnya pun tampak seperti langit yang sangat indah. langit ini tak pernah saya temukan di dunia ini, selama hidup saya.

yah, terlihat seperti itu. akhirnya saya mengangkat hp saya pada saat itu, dan ingin untuk memotret tempat (taman) itu.

yah, terlihat seperti itu. taman atau tempat itu terlihat jauh dibagian kanan saya. sedangkan dibagian kiri saya, hanya terdapat beberapa rumah, rumahnya pun terlihat sedikit dan tidak terlalu banyak. yah, awalnya saya melihat seperti itu.

akan tetapi ketika saya mundur beberapa langkah, akhirnya saya melihat kalau di samping kiri saya itu ternyata bukan hanya sebuah atau beberapa rumah, akan tetapi terlihat banyak sekali rumah.

yah, terlihat seperti sebuah kota ( hampir mirip kota ).

Rumah yang paling besar adalah rumah yang tepat berada disamping saya. yah, akan tetapi saya rasa itulah keindahan Dunia yang berada di tangan kiri saya.

Kalau yang bagian kanan saya, jujur saja saya tidak tahu itu apa, yang jelas itu terlihat sangat indah. perpaduan warnanya sangan menawan. membuat mata ingin menatapnya lebih lama dan tak ingin untuk berkedip ( seperti itulah kata lebaynya ).

yah, seperti itu. udaranya pun sejuk dan sangat sejuk. yah, terasa seperti itu, walaupun dari jauh.

yah, mungkin cerita mimpi ini sedikit berbeda dan aneh, akan tetapi inilah cerita mimpi part pertama untuk hari ini ( tadi malam ) tgl, 11 Maret 2015.

sekian dan salam untuk cerita mimpi memotret taman.

Tuesday, March 10, 2015

Tetang Sebuah Keputusan

Keputusan memang terkadang sulit untuk dibuat,
Karena Di dalam keputusan hanya terdapat 2 Pilihan,
Ya atau Tidak.

Katanya jika ingin menuju sebuah cahaya,
Maka pilihlah Ya,
akan tetapi selamanya tidak akan seperti itu.

Katanya juga jika ingin menuju sebuah pejara ( kegelapan ),
maka Pilihlah Tidak,
akan tetapi selamanya juga tidak akan seperti itu.

Keputusan mungkin adalah sebuah keberanian,
Keberanian dibalik keegoisan atau keberanian dibalik sifat pengecut.

Yah, mungkin itu 2 istilah yang dapat dikatakan untuk saat ini,
dan Tidak ada yang lain selain kedua hal tersebut.

Didalam keputusan juga terkadang ada suatu hal yang didapatkan atau ditemukan, yaitu
terkadang terdapat rasa bimbang dan rasa ragu untuk menentukan sebuah keputusan.

yang berani, pasti akan selalu memiliki pendirian,
tanpa ada kebimbangan atau keraguan ( katanya).

akan tetapi bukan berarti yang takut itu tidak memiliki pendirian.

Yah, yang takut juga memiliki pendirian, pendirian untuk memikirkan cara
mengambil keputusan yang baik.

tampaknya seperti itu, kalau tidak salah ( menurut saya ).

Dalam mengambil sebuah keputusan,
Jika menunda maka akan semakin banyak pertanyaan yang muncul ( mungkin ).

Jika terlalu cepat juga akan mengakibatkan dan menimbulkan
banyak hal yang dapat membentuk banyak pertanyaan.

yah, bertanya pada diri sendiri dan bertanya pada keadaan.

Yang Manakah yang baik?

Saya juga tidak tahu, karena inilah catatan yang memang pada dasarnya tidak diketahui.

Yah, tidak tahu dan tidak ingin tahu aja ( Belajar untuk bersifat Egois ).

Seperti itu mungkin.

Sekian dan salam Aja Buat Catatan Ini.

Seperti Biasa


Aku Masih Tetap Disini,
Seperti Begini
dan
Masih Saja Terus Begini.

Monday, March 9, 2015

Catatan Tentang Perjalanan Di Kota Jakarta

Catatan tentang Perjalanan Adalah Catatan Kehidupan untuk hari ini yang ingin untuk dicatat, sebagai bagian dari harapan agaran diding posting tak akan pernah kosong.

Berawal dari sebuah langkah yang kecil di pagi yang begitu indah, berjalan menuju Kampus dengan sebuah harapan dan tujuan agar bisa sampai di tujuan dengan cepat.

Dalam Perjalanan, banyak pemandangan yang terlihat begitu mengagumkan akan indahnya kota Jakarta, pemandangan ini tidak lain adalah Kemacetan.

Yah,Orang-orang banyak yang berlalu-lalang dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, berdiri dan saling mengantri.

Ada yang berusaha menerobos Jalur Busway, itulah Angkot yang sedang saya gunakan ini.

Menerobos kemana ia ingin untuk pergi, tidak peduli semacet apa kota jakarta, Kopaja atau angkot yang sering saya gunakan adalah angkot VVIP untuk Angkutan Jalan ( yah, itu adalah istilah dari saya ), sebab selalu berhenti dimana ia ingin untuk berhenti.

Terkadang Ada seorang atau dua orang penumpang dari kejauhan telah melambaikan tangan, dengan bangga si angkot selalu memotong jalur ( jika pada saat itu lagi berada di jalur Busway ) dan menuju ke tempat di mana si penumpang itu lagi berdiri.

Yah, terkadang juga ia tidak memotong jalur, akan tetapi ia selalu berhenti di tengah kemacetan untuk mengambil penumpang.

Jujur saja, saya tidak tahu yang salah ini siapa, si penumpang atau angkot ini. Sebab, Angkot juga tidak mungkin salah, karena angkot butuh penumpang. akan tetapi, bukan berarti penumpang juga salah, karena penumpang butuh angkot.

Terus yang salah siapa? saya juga bingung.

Yah, ceritanya seperti itu, itulah cerita yang selalu dan selalu saya temukan dalam perjalanan saya.

Banyak kesempatan dalam kesempitan juga sering terjadi dalam sebuah angkot, itulah pengalaman dan cerita yang sudah menjadi rahasia umum.

Kesempatan ini selalu dimanfaatkan sama mereka ( orang yang mau menikmati kesempatan ) untuk menikmati sesuatu yang indah, mungkin kata lembutnya adalah rapat dan rapat.

Yah, ketika penumpang telah penuh, tidak ada tempat untuk duduk, terkadang banyak yang berdiri dan kenek dari angkot pun tak mau peduli tentang banyaknya penumpang yang berada dalam angkotnya.

semakin banyak semakin bagus, mungkin itu adalah istilahnya. agar pemasukkan semakin besar.

kesempatan ini sering didapat ketika telah bergesek-gesekkan, ketika saling berbelakangan. yah, terlihat seperti itu. tidak tahu siapa yang salah dan siapa yang harus disalahkan.

semuanya sudah terjadi.

Sama-sama mengabaikkan apa yang telah atau sedang terjadi, dan sama-sama menikmati perjalanan. saya tidak tahu, apakah ini karena terpaksa atau memang itu yang sudah diinginkan atau memang diinginkan.

Terkadang Juga ada seorang yang berdiri disamping kursi, menghadap ke jendela dan sedikit bersandar ditangan orang yang lagi duduk di kursi tersebut.

Yah, terlihat seperti sesuatu yang tak bisa untuk dijelaskan secara rinci.

yang duduk dikursi menikmati perjalanan, tak mau tahu siapa yang berdiri disampingnya. acuh-acuh itulah sifat yang mungkin sering ditemukan. karena keenakan dalam pikiran telah menutup semua rencana kebaikan ( mungkin ). sedangkan yang berdiri pun tak mau tahu dan tak ingin tahu apa yang ia telah lakukan ( secara tidak langsung ), yang terpenting adalah posisi untuk berdiri telah mencapai sebuah posisi yang enak (katanya).

Ada hal yang lain juga yang sering terjadi dalam perjalanan yang sering saya lakukan menggunakan angkot, yaitu tentang anak kecil.

Masuk dengan berani, dengan rasa percaya diri yang tinggi, berdiri di bagian depan di samping pintu masuk, terkadang memegang sebuah gitar dan terkadang pula hanya membawa tangan kosong tanpa alat musik dan memegang beberapa amplop.

Masuk dengan sebuah harapan agar bisa mendapat beberapa recehan.

tidak memikirkan masa depan, yang terpenting adalah bisa makan.

berdiri dengan tubuh mungilnya, menyanyi dan terus bernyanyi tentang sebuah lagu yang ia tahu.

saya tidak tahu dan mungkin tidak ingin tahu, terkadang itulah rasa dan sifat keegoisan yang terkadang ada, apakah anak ini sudah sekolah atau tidak.

yah, atau ia tidak ingin untuk mengenal dinding, bangku, meja, dan papan tulis dari sekolah.

saya juga tidak tahu.

ingin bertanya tapi yah tapi aja. selalu ingin dalam ketidak inginan ( itulah mungkin katanya ).

mungkin ia ingin sekolah, tapi kesempatan yang mungkin saja belum datang. yah, kesempatan dari sebuah kesempatan. atau mungkin saja ia sudah sekolah, dan sekarang adalah kesempatan untuk mencari uang jajan ( mungkin ), tapi kenapa? anak sekecil itu harus berusaha menaklukkan kerasnya hidup?

mereka yang berbuat terkadang hanya ingin enaknya saja, setelah berbuat dan telah terjadi, mereka tidak ingin mempertanggungjawabkannya.

yah, mereka selalu ingin yang enaknya saja.

Harapan mungkin telah hilang dari si anak mungil ini, akan tetapi ia masih punya masa depan yang baik ( semoga dan amin ).

Yah, saya hanya bisa melihat dan memberikan komentar, karena sampai sekarang masih banyak yang beum saya punya. masih berharap pada orang tua, itulah yang sekarang masih terjadi.

Mungkin hanya sifat egois yang harus ditunjukkan, agar apa yang terjadi seolah-olah tidak terjadi.

Yah, Itulah mungkin Jakarta.

Sekian aja tetang catatan dalam perjalan di Jakarta. Sekian Dan Salam



Sunday, March 8, 2015

Antara Besar Dan Kecil

Antara Besar dan Kecil adalah catatan yang ingin untuk dicatat untuk hari ini, sebagai bagian dari catatan kehidupan.

Antara besar dan Kecil mungkin merupakan hal yang tidak bisa untuk dipisahkan ( Mungkin ), karena dimana ada besar maka disitu pasti ada yang kecil, begitu pula sebaliknya.

Hubungan antara besar dan kecil itu sudah banyak terlihat dalam kehidupan ini, dimana yang besar terkadang atau selalu memonopoli yang kecil, dan yang kecil pun selalu dimonopoli sama yang besar.

Terkadang dalam kehidupan, ada yang secara tidak langsung dan ada juga yang secara langsung, apa yang dilakukan oleh yang besar itu membuat yang kecil tidak berdaya hingga mati.

yah, mungkin bukan mati secara tubuh, akan tetapi mati kata atau mati langkah, dan terkadang seperti itu. tapi itulah kenyataan yang mungkin harus bisa untuk diterima.

yah, sehingga terkadang jika tidak ingin menjadi yang kecil, maka banyak yang berusaha untuk menjadi yang besar, agar tidak dimonopoli melainkan memonopoli.

terkadang yang besar selalu menggunakan kebesarannya untuk melakukan apa yang ia inginkan, tanpa ada beban terkadang ia berjalan menabrak  apa yang menurutnya kecil, munkin ada kesengajaan, mungkin juga tidak. akan tetapi terkadang ( selalu ) seperti itu, sehingga ada 2 hal yang
terkadang muncul, yaitu :
1. Jika yang besar ini menabrak dengan sengaja, maka tanpa merasa bersalah, yang besar ini terus berjalan dengan sebuah kebanggaan bahwa
ia adalah yang besar, dimana yang kecil tidak dapat berbuat apa-apa kepadanya.

2. jika yang besar ini menabrak dengan tidak sengaja, maka mungkin saja ia akan terlihat sedikit prihatin atau sedih dan mungkin saja ia tidak peduli
dengan apa yang telah ia tabrak.yah, itu tergantung dari yang besar itu sendiri.

Seperti contoh sederhana saja, dimana contoh ini saya ambil ketika tadi ( 8 Maret 2015 ), saya berjalan keluar dari Kamar Kost saya, dan dimana contoh ini jugalah yang membuat catatan "Antara Besar Dan Kecil" ini ditulis.

Dengan bangga saya berjalan, karena saya merasa bahwa saya adalah yang besar. yah, besar diantara yang kecil atau yang terkecil. berjalan melangkah sesuka hati saya, selama menurut saya tidak ada yang lebih besar di depan saya.

Sebelum Keluar, saya berdiri. yah, tepat ketika saya telah berdiri, saya melihat di lantai kost terdapat beberapa semut yang lagi sementara berjalan saya juga tidak tahu, apa yang mereka cari.

Ketika saya melihat semut itu, dipikiran saya langsung muncul, ternyata mereka itu sangat kecil dibawah kaki saya, mereka bekerja dan tidak memikirkan nyawa mereka. yah, saya terlihat besar dari mereka.

saya juga berpikir, selama ini sudah berapakah diantara mereka yang telah mati diinjak oleh kaki saya, sehingga terkadang tanpa sadar saya selalu berjalan tanpa memperhatikan mereka yang kecil. yah, mereka yang tidak mengganggu, tapi tiba-tiba saja ditindas tanpa sadar sama sang penindas.

yah, sempat terpikir seperti itu.

keadaan yang besar, terkadang membuat lupa akan yang kecil.

sudah aja, sekian dulu catatan untuk kali ini, mungkin catatan ini tidak memiliki makna yang besar, karena catatan saya tidak pernah untuk mencari makna, melainkan hanya untuk dibaca aja.

Sekian dan Salam

Thursday, March 5, 2015

Ibarat Sebuah Ruangan, itulah kehidupan

Ibarat sebuah Ruangan adalah catatan dari keadaan dalam kehidupan yang ingin untuk dicatat hari ini. yah, saya belajar untuk menyamakan sebagain waktu yang mungkin terjadi dalam kehidupan dengan sebuah ruangan.

Catatan ini berawal dari hari ini, dimana ketika sempat terbaring, pikiran ini melayang dalam tatapan yang melihat berantakannya kost.

Yah, hingga akhirnya saya menarik sebuah kesimpulan dan belajar untuk menyusun sebuah kata, bahwa kesempatan atau keadaan dalam kehidupan itu terkadang dapat disamakan dengan apa yang berada dalam ruangan ini.

Caritanya itu seperti ini:

Ruangan adalah sebuah kehidupan, itu menurut saya, sedangkan isi dari ruangan tersebut adalah kesempatan atau keadaan dalam hidup ini.

Dalam ruangan tersebut, terkadang terdapat berbagai macam barang yang telah kita susun dengan rapi, sehingga itulah yang dinamakan keadaan yang baik. membongkar seluruh barang yang telah tertata dengan rapi adalah pekerjaan yang mungkin hanya kurang dari beberapa menit dan mudah untuk dilakukan.

Ketika semua barang telah terbongkar dan ruangan tersebut sudah terlihat berantakan, maka pikiran akan ketidak nyamanan itu pasti akan ada. yah, itulah yang dapat dikatakan ketika masalah telah ada dalam kehidupan ini.

Membongkar seluruh barang itu sangat cepat, akan tetapi ketika ingin menatanya lagi, maka akan membutuhkan waktu yang lama dalam kesabaran.

Yah, seperti itulah yang terkadang terlihat dan terasa dalam kehidupan ini.

Membuat masalah adalah hal yang mungkin mudah atau dapat dengan cepat dilakukan, akan tetapi ketika ingin menenangkan masalah itu, terkadang butuh waktu yang sedikit lama dalam kesabaran, agar masalah itu mungkin dapat terselesaikan.

yah, catatanya itu seperti diatas, dimana kehidupan itu terlihat seperti sebuah ruangan. Ruangan yang rapi adalah kehidupan dengan keadaan yang baik, sendangkan ruangan yang berantakan adalah keadaan dalam hidup yang mungkin kurang baik.

Sekian dan salam aja buat catatan Ibarat sebuah ruangan itulah kehidupan.

Harapan

Aku berdiri disebuah Jalanan,
Berdiri dengan sebuah harapan,
harapan akan masa depan yang mungkin penuh dengan kebahagian.

Aku berdiri dan masih saja berdiri,
Tak pernah melangkah dan tak mau untuk melangkah.
Aku menantikan sebuah jawaban,
jawaban yang masih aku pertanyakan.

Sebab aku akan berjalan ketika aku telah memiliki sebuah jawaban.
Jawaban dari pertanyaan yang aku sendiri belum tahu pertanyaan itu seperti apa.

Aku berharap ada yang bisa menjawab,
Agar langkahku dapat segera dilakukan.

Aku bertanya dan terus bertanya bukan melalui mulut,
akan tetapi aku berusaha bertanya dengan perasaan
melalui sebuah tatapan.

Aku berusaha untuk menatap langit,
Agar aku bisa mendapatkan jawaban darinya,
akan tapi langit seolah-olah tak mau untuk ditatap,
ia terdiam dan tak pernah menjawab.

Aku merasa bahwa terlalu tinggi langit untuk ditanya,
sehingga aku tak bisa mendapatkannya.

aku kembali dan berusaha untuk menatap bumi,
menatap di bawah, di mana kakiku menginjak,
aku berharap agar aku bisa mendapatkan jawaban darinya,
akan tetapi bumi hanya terdiam dan tak pernah untuk menjawab.

Semua berpalin,
Alam yang dulu adalah sahabatku,
sekarang telah menjadi murka padaku.

Sekarang aku hanya bisa berdiri,
berdiri dengan doa,
agar bisa mengetahui segala kesalahan
yang mungkin telah aku lakukan.

Kesalahan Pada Alam,
yang telah di lakukan.

Sekarang Aku belajar untuk menaruh harapan pada Tuhan,
Aku berharap IA yang disana tak melupakanku,

Aku berdo'a dan berkata,
Tuhan, inilah tubuh yang telah Engkau berikan,
dan sekarang Engkau abaikan.

Berikan aku sebuah jawaban,
agar aku bisa segera untuk berjalan,
berjalan untuk menemukan masa depan,
masa depan yang telah Engkau tentukan.

tapi aku belum mendapatkan jawaban,
jawaban yang sangat dan sangat aku harapkan.

Akhirnya aku sadar,
Tuhan mungkin mendengarku,
tapi tidak sejelas yang seharusnya.

Aku sadar bahwa jarak telah memiskan aku dan DIA,
Jurang yang dalam mungkin telah aku gali,
jurang yang lebar mungkin telah aku buat,
sehingga aku tak bisa lagi untuk berbicara dengan-NYA sekarang.

akhirnya sekarang aku sadar,
aku harus tetap berdiri,
berdiri dan berusaha untuk menutup lubang yang telah ku buat.

Hingga akhirnya semua lubang yang ku buat telah tertutup,
dan mungkin disitulah aku bisa berbicara dengan-NYA
dan bisa memperoleh sebuah jawaban yang sangat aku harapkan.

Tak ada yang perlu disalahkan,
karena semua telah terjadi.

Menyalahkan hanya akan membuat keadaan menjadi lebih tak baik,
sehingga terkadang terdiam dalam sabar adalah hal yang harus untuk dilakukan.

sampai dimana aku lelah,
maka disitu aku menyerah.

menyerah pada keadaan yang telah aku bentuk sendiri,
menyerah pada segalanya yang telah aku inginkan.

sampai akhir.

Membutuhkan Dan Dibutuhkan

Membutuhkan dan dibutuhkan adalah catatan kali ini yang ingin saya bagikan kepada blog saya, dimana kata-kata mungkin bisa dibaca kembali di lain waktu yang berbeda.

Ketika ada yang membutuhkan, maka yang dibutuhkan pasti akan dicari, begitu pula sebaliknya, ketika ada yang dibutuhkan, maka yang membutuhkan akan mencari.

Ketika saya mencari seseorang, maka itu berarti saya membutuhkan orang tersebut dan itu juga berarti bahwa orang tersebut belum tentu membutuhkan saya atau mungkin juga ia membutuhkan saya, tapi tak sebanyak kata saya membutuhkan dia.

Ketika saya dicari seseorang, sudah pasti orang tersebut membutuhkan saya dan itu juga berarti saya bisa saja membutuhkan dia, atau bisa saja saya tidak membutuhkan dia.

yah, itulah arti dari kata yang saya susun tadi, ketika dikelas, pada saat pembagian kelompok.

Mungkin terlihat sedikit aneh, karena orang-orang sibuk mencari kelompok, saya sibuk berimajinasi dalam mencari kata untuk disusun menjadi sesuatu kalimat yang menurut saya enak untuk dibaca.

Ceritanya sangat sederhana, dan ceritanya itu seperti ini :

tadi adalah pembagian kelompok, dimana setiap mahasiswa lah yang diberi hak untuk memilih teman sekelompoknya.

Yah, setiap kelompok terdiri dari 5 Orang ( katanya sih gitu ).

Pada saat semua sibuk, saya hanya terdiam dan menunggu hasil akhir aja, karena saya berpikir pasti ada sisa-sisa orang yang tidak dibutuhkan dan tidak membutuhkan ( Istilah kasarnya seperti itu ) anggota untuk menjadi atau membuat sebuah kelompok.

Yah, ini sudah tradisi saya, bahwa saya harus menunggu untuk yang akhir saja. Dimana yang tidak dipakai, itulah yang mungkin dan harus saya pakai.

Dalam menunggu, bukan berarti saya berharap bahwa saya harus mendapatkan kelompok. Tidak, sedikitpun tidak ada harapan atau tidak ada kepikiran, meskipun saya juga menginginkannya ( secara tidak langsung ).

Yah, saya selalu berpikir, meskipun tidak ada sisa-sisa dari orang untuk yang terakhir, maka saya harus menerima segala konsekuensi yang terjadi. Yah, saya siap kalau harus mengerjakan tugas kelompok itu seorang diri, tanpa harus memiliki kelompok.

Pada saat naman kelompok sudah dikumpulkan, pada waktu akhir kelas terdapat beberapa kelompok yang hanya berisi empat orang anggota.

Yah, terdapat 3 Kelompok dan terdapat pula 1 kelompok yang berisi 3 orang saja. agar bisa lengkap, maka harus dijadikan 5 orang satu kelompok.

Saya berpikir sejenak, sebenarnya ini kelompok sudah pas, dan mungkin sayalah sisa-sisa yang terakhir ( saya sendiri ), dimana saya adalah orang yang mungkin tidak dibutuhkan dan saya juga orang yang tidak terlalu membutuhkan.

Yah, saya tidak melapor, karena saya sendiri sudah siap kalau harus saya sendiri dalam mengerjakan tugas nanti ( tidak punya kelompok ).

Saya hanya berpikir bahwa saya harus memberikan kesempatan buat mereka, yang belum siap untuk sendiri, agar mereka bisa mendapatkan kelompok mereka.

Setelah itu, saya memutuskan untuk menghadap ketika kelas sudah berakhir, dengan harapan bahwa saya diterima untuk membuat kelompok tersendiri, meskipun hanya saya sendiri.

setelah menghadap, ternyata kesempatan itu tidak berikan, akhirnya saya mencari sebuah alasan. yah, teman saya pada saat itu ada seorag yang tidak masuk, jadi saya katakan aja kalau teman saya itu juga belum masuk, jadi saya sarankan agar biar saya berkelompok hanya 2 orang ( saya dan teman saya ).

Yah, lagi-lagi harapan dipulangkan dengan mentah, yang diharapkan tidak terjadi, sehingga katanya
"Cari teman kelompok dari kelompok yang telah ada aja, kalau ada yang mau terima. soalnya itu sudah jalan satu-satunya, karena hanya kamu sendiri".

yah, kalau tidak salah, katanya tidak jauh beda dengan kata itu.

akhirnya kata terakhir yang terucap, mungkin hanya "terimakasih" aja, buat kesempatan yang mungkin merupakan sebuah kesempatan.

sehingga tidak bisa untuk berdiri sendiri. tiada kata lagi yang terucap, sehingga dengan diam hanya bisa keluar ruangan tanpa kata dan pulang adalah jalan terbaik untuk saat itu.

yah, langsung beranjak pulang tanpa harus berpikiran yang lain lagi.

sebelum catatan ini berakhir, ada beberapa kata yang sempat terpikirkan oleh saya waktu sementara belajar, yah, kata ini saya maksudkan jika saya harus digabungkan dengan kelompok yang masih kosong ( pada hal, hasil akhirnya tidak ada yang kosong ).

saya hanya ingin berkata, "Bu, kalau misalnya saya digabungkan sama mereka, pasti mereka tidak akan membutuhkan saya. yah, karena saya yakin bahwa mereka telah lengkap, makanya mereka tak mencari. kalau misalnya saya tidak dibutuhkan, apa yang harus saya lakukan atau kerjakan nantinya dalam kelompok tersebut?  kan semuanya udah lengkap. Bukankah lebih baik saya sendiri, sehingga saya bisa bekerja tanpa harus berdiam diri".

yah, itulah sebenarnya kata yang ingin saya ucapkan, kalau memang masih bisa untuk sendiri dalam berkelompok. tapi nyatanya aja, sebelum berbicara, saya udah di kasi tanda titik (.), artinya tidak boleh sendiri ( katanya ).

Sebelum catatan ini berkahir, catatan ini hanya sekedar catatan tanpa makna yang hanya ingin untuk dicatat dan dibaca kembali di lain waktu. tidak ada yang lain, selain itu.

yah, itulah mungkin catatan untuk kali dan hari ini. sekian dan salam aja buat catatan membutuhkan dan dibutuhkan yang bertanggal 5 Maret 2015.

Wednesday, March 4, 2015

Jika untuk Berbisnis

Kata-kata kali ini adalah kata-kata yang ingin saya susun untuk kata "Jika Untuk berbisnis".

Jika anda ingin berbisnis atau membangun sebuah bisnis, maka berbisnislah layaknya seorang petani, yang ingin menanam bibit anggur di tanah ( ladang ) mana yang ia inginkan atau yang ia rasa tanah itu adalah tanah subur.

tidak terlalu cepat mengharapkan keuntungan, karena ia tahu bahwa semua butuh proses dalam waktu agar bisa menuai buah anggur tersebut.

hingga akhirnya ketika pohon anggur itu sudah menghasilkan, maka ia hanya akan menikmati hasilnya, bukan untuk menanam lagi.

Mungkin ia akan menanam yang baru, akan tetapi yang lama pun masih ia nikmati hasilnya.

Yah, seperti itu.

dan janganlah pernah berbisnis atau membangun sebuah bisnis yang layaknya terlihat seperti seorang pengamen, dimana yang ia pikirkan adalah hari dimana ia bekerja.

ia tidak akan pernah berhenti untuk bekerja,
karena ketika ia telah berhenti bekerja, maka ia tidak akan bisa menghasilkan.

ia selalu cepat mendapatkan apa yang ia inginkan, akan tetapi yang cepat ia dapatkan itu juga akan cepat ia habiskan.

sehingga seumur hidup hanya akan digunakan untuk mencari, bukan untuk menikmati.

sekian dan salam tentang kata-kata "jika untuk berbisnis" dalam kategori kata dan motivasi

Tuesday, March 3, 2015

Antara Duduk Di Depan atau Dibelakang

Duduk dibagian depan atau di belakang adalah catatan yang ingin untuk dicatat hari ini.

Catatan ini berawal ketika tadi ( tgl 4 Maret 2015 ) ada kelas atau kuliah Teknik Kompilasi tepat jam 08:00. Saya sedikit agak terlambat, karena memang tadi itu saya ingin untuk datang terlambat.

Setelah sampai di Kelas, saya terlambat 45 Menit. Masuk dan langsung duduk kursi bagian belakag, duduk dengan tenang dan memandang seluruh isi dari ruangan itu.

Sementara belajar, seperti biasa aja, orang belajar, saya berimajinasi. memikirkan banyak hal yang mungkin tidak seharusnya untuk dipikirkan. kenapa tidak seharusnya untuk dipikirkan? karena yang saya pikirkan berlainan dari pelajaran yang sedang kita pelajari.

Setelah berimajinasi atau memikirkan sesuatu, akhirnya saya mendapat sebuah kata yang perlu untuk dicatat hari ini, yaitu Antara Duduk dibagian depan atau dibagian belakang.

Yah, catatan ini menurut saya sedikit penting, karena saya adalah salah satu orang yang sering dan senang untuk duduk dibagian paling belakang ketika kuliah dimulai.

Yah, alasannya atau kata-katanya itu mungkin seperti ini:

"Lebih baik saya duduk dibelakang tapi pikiran saya didepan, daripada saya duduk didepan tapi pikiran saya dibelakang".

yah, kata-katanya itu seperti diatas.

sehingga terkadang ada 2 hal yang saya pikirkan juga, mengapa saya lebih suka untuk duduk dibelakang.

1. Ketika saya duduk dibelakang, saya bisa memandang siapa saja yang berada didepan, dan

2. Apa saja yang mereka lakukan.

Kalau alasan mengapa saya tidak suka duduk didepan, itu adalah

1. Ketika saya duduk didepan, saya tidak tahu apa yang dibuat orang dibelakang saya.

2. Merasa tidak enak kalau menutupi orang yang berada dibelakang saya.

Yah, mungkin itu beberapa hal atau sedikit tentang catatan untuk hari ini, antara duduk didepan atau duduk dibelakang.

Yah, sekian dan salam aja buat catatan hari ini.

Lirik Lagu Awal Dari Awal Film Aashiqui 2

Lirik lagu awal dari awal film aashiqui 2 dalam bahasa Indonesia dari Substitle yang ada seperti dibawah ini.

Terdengar Sangat Bagus ( Menurutku ).

Beri Aku Pemikiranmu,
Beri Aku Sumpah Dan Janji,
Berikan Petunjuk Untuk Doaku Ini

Beri Perlindungan Hatiku,
Beri Aku Alasan Baru,
Beri Mimpiku Sayap Agar Bisa Terbang,

Berkati Aku Dengan Doamu
Lihat Aku Juga.

Reef:
Apa Kau Mendengar?
Aku Menangis.
Apa Kau Mendengar?
Kenapa Aku Menangis.

Tujuan Hilang,
Jalanan Sepi.
Datang Dan Bawalah aku Pergi,
Hanya itu Doaku.

Perlindunganmu,
Kau Milikku.

Berkati Aku Dengan Doamu
Lihatlah diriku Juga.

Reef*

Waktuku Masih Ada,
Bagaimana Ini Terjadi.
Aku Ingin Kau Datang Dalam Hidupku,
Seperti Harapan yang terkabul.

Kau Ketenangan Jiwaku,
Kaulah Keyakinanku.

Berkati Aku Dengan Doamu
Lihatlah diriku Juga.

Reef*

Diatas adalah Lirik Lagu Awal Dari Awal Film Aashiqui 2 yang dapat didengar ketika menonton filmnya.

Source: Subtitle Aashiqui 2
Movies: Aashiqui 2

Mengisap Asap Sebatang Rokok

Megisap Asap sebatang rokok adalah cerita atau catatan kali ini yang ingin saya ceritakan kepada blog saya.

Tepat Jam 3 Lewat beberapa menit, saya berjalan dari kampus menuju kost ( tempat tinggal ) saya. Kejadian ini tepat pada hari ini tgl 3 Maret 2015.

Hujan sempat menemani perjalanan saya dari kampus menuju ke Kost saya. awal berjalan, saya menumpangi angkot 95 tujuan Kalideres dan sekitarnya. tepat di perempatan Grogol, angkot yang saya tumpangi berhenti sebentar untuk menunggu penumpang.

Ketika angkot yang saya tumpangi ini berhenti, tiba-tiba ada sekelompok anak-anak berpakaian putih-biru lengkap (sepertinya mereka baru pulang dari sekolah ) langsung naik ke angkot yang saya tumpangi. sebagian laki-laki dan sebagiannya lagi perempuan.

Ada seorang lelaki yang menggunakan pakaian Putih-Biru ini menuju ke kursi bagian depan, duduk dengan santai layaknya tak ada beban.

Tidak ada yang dipikirkan selain kebahagian yang ia pancarkan dari setiap kata yang terkadang terucap dari bibirnya.

tiba-tiba sebatang rokok ditarik dari saku celananya, dengan ringan tangan ini terangkat dan kedua jari memegang rokok yang baru saja di tarik dari saku atau kantong celananya.

Kedua jari dari tangan kanan bertemu dan menjepit sebatang rokok tadi, kemudian di angkat dan dijepit dengan kedua bibirnya ( bibir atas dan bibir bawah ), setelah itu tangan kiri menyalahkan korek api dan membakar ujung dari rokok yang ia pengang. Dengan secara perlahan, api menjalar dan membakar ujung dari rokok ini, sehingga terlihat seperti sebuah bara api diujung dari rokok yang ia isap. Asap mulai ditarik tanpa ada pikiran tentang pakaian yang ia gunakan, umur yang sekarang ia miliki atau orang-orang disekitarnya.

yah, orang-orang disekitarnya juga terlihat mengabaikan apa yang ia lakukan, seakan-ekan hidupmu adalah hidupmu dan hidupku adalah hidupku.

kecuekkan mulai timbul, dan dengan bangga si anak ini mengeluarkan asap dari mulutnya layaknya ia adalah orang yang sudah dewasa.

yah, terlihat seperti itu. setelah sebatang rokok yang ia isap telah terbakar setengah, tiba-tiba datang seorang lelaki yang berpakain putih-biru lainnya ( temannya ) mengambil rokok tersebut, kemudian menuju ke kursi belakang dari angkot yang saya tumpangi.

Pada saat rokok ini sudah diambil, saya sudah tidak memperhatikannya lagi, karena saya tidak pernah menoleh ke belakang pada waktu itu.

Setelah itu kejadiannya berakhir dengan mengisap asap sebatang rokok untuk hari ini.

Seorang anak berpakaian Putih-Biru mengisap asap sebatang rokok ditengah hari yang ditemani hujan pada waktu itu.

Sekian dan Salam untuk catatan dan status kali ini.

Monday, March 2, 2015

Ibarat Memandang Sebuah Jalan

Ibarat Memandang sebuah jalan itulah keadaan sekarang yang sementara dialami ( Katanya ).

Yah, ceritanya sama seperti cerita ini :

Saya berdiri disebuah Jalan yang Lurus dan menatap ujung dari jalan tersebut, tapi tatapan saya tidak sampai pada titik akhir dari jalan itu, karena keterbatasan dari padangan mata saya.

Dibagian terdekat dimana kaki ini menginjak adalah bagian terbesar dari Jalan ini, semakin jauh mata ini memandang, maka semakin kecil pula jalan ini terlihat, hingga akhirnya akan hilang dengan sendirinya jalan ini dalam tatapan karena terlalu jauh.

Begitu juga keadaan yang saat ini dijalani, ketika awal aku berjalan, semuanya terlihat penuh. yah, terlihat penuh.

Semakin lama waktu berputar dan aku berjalan jauh dari awal waktu dimana aku mulai, maka waktu dalam kerbersamaan akan semakin kecil.

Kecil dan terus untuk mengecil, hingga akhirnya menghilang. tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mau tahu, karena semuanya memang telah hilang.

sehingga itulah keadaan sekarang yang dapat dikatakan seperti memandang sebuah jalan yang lurus.

Sekian dan salam tentang catatan kali ini.

Sunday, March 1, 2015

(?) Belum Ada Judul

Catatan atau cerita kali ini adalah cerita tetang aku dalam perjalananku, apa yang aku rasakan dan apa yang aku bayangkan.

Terkadang ketika aku sementara berjalan, aku selalu berusaha untuk melihat kebawah, tempat dimana kakiku akan menginjak. sehingga perjalananku adalah tundukku dalam setiap langkahku.

Dalam tundukku disetiap perjalananku, banyak yang terbayang dan muncul dalam pikiranku, aku memikirkan banyak hal tentang hidup dan kehidupanku.

Banyak yang aku rasakan dan banyak juga yang ingin aku rasakan. penasaran membuat aku masih bingung akan yang namanya keadaan.

Selalu berpikir akan suatu hal yang belum didapatkan, takut akan perjalanan yang terkadang membuatku ragu untuk melangkah.

Aku selalu belajar melihat lebih jauh lagi dari tempat (waktu) dimana aku berdiri, sehingga terkadang aku sedikit sedih akan apa yang aku jalani.

Yah, sebenarnya bukan sedih karena tidak bisa, akan tetapi sedih karena terlalu takut.

Aku terlalu takut akan waktuku, takut akan diriku sendiri yang sampai sekarang belum bisa aku kenali.

Aku merasa ada yang sedikit berbeda. yah, terasa berbeda. berbeda dari yang lainnya "Itulah yang aku rasakan".

Terkadang dalam rasa takutku ketika sementara berjalan dan memikirkan apa yang menjadi ketakutanku, aku biasanya bisa merasakan jati diri ini yang sebenarnya. yah, aku bisa sedikit lebih mengenal diri ini.

ketika rasa yang sedikit mengenal diri ini sudah mulai muncul, terkadang aku merasa bahwa didunia ini tidak ada yang perlu untuk ditakuti atau dikhawatirkan.

yah, keberanian itu mulai muncul dan aku mulai merasakan sesuatu yang lebih berbeda lagi.

Aku yakin bahwa semua punya tujuan, sehingga terkadang aku bertanya bahwa "Kenapa aku bisa ada dalam diri ini, melakukan apa yang aku mau, Berbicara seperti ini,berjalan melangkah secepat  dan selambat yang aku inginkan, memaki, berteriak, senang, mengabaikan apa yang ingin aku abaikan,
melakukan semuanya yang aku mau dan kenapa aku tidak di diri yang lain?" yah, itulah pertanyaan yang muncul ketika rasa takut sudah datang dalam setiap langkahku, sehingga aku sendiri terkadang menjawab bahwa "semua punya tujuan".

yah, aku yakin itu, sehingga terkadang rasa takut itu menjadi hilang begitu saja, karena satu alasan yaitu "Semua Punya Tujuan".

Aku sering bertanya pada diriku sendiri ketika aku sedang berjalan atau ketika aku sedang terdiam dalam sedetik waktu yang ada, yaitu "Sebelum aku seperti ini ( hidup ),  dimanakah sebenarnya aku? atau mungkin ketika aku telah menutup mata untuk yang terakhir, kemanakah aku akan pergi dan apakah yang nanti akan aku rasakan?"

yah, terkadang juga pertanyaan itu muncul dalam setiap diamku, sehingga ketika aku sudah mulai berpikir bahwa aku sedikit berbeda, tubuh ini seakan-akan membesar, merasakan bahwa sesuatu itu nyata.

Keberanian mulai muncul dan ambisiku hilang dan kosong. semua yang mungkin aku inginkan menjadi apa yang tidak aku inginkan, karena satu alasan bahwa semua pasti akan datang jika itu adalah kebutuhanku yang disediakan oleh Yang Kuasa.

Yah, sehingga terkadang aku belajar memberi kesempatan untuk apa yang aku inginkan agar bisa bebas kemana ia mau pergi, kemana ia ingin pergi dan kemana ia ingin berlabu. yah, aku tidak akan memaksa, karena aku tahu dan sudah tahu bahwa semua punya tujuan.

Tidak ada lagi rasa takut dan semua kesedihan terlah berlalu.

Karena satu alasan lagi yaitu sudah mulai tahu dan mengenal apa yang belum dikenal (sifat).

Yah, sekarang aku merasa bebas, karena sesuatu yang tak bisa dijelaskan secara nyata, tapi perasaan yang aku rasakan ialah semuanya menjadi lebih dan lebih baik.

Yah, itulah yang terkadang aku rasakan.

itulah catatanku dalam perjalanan yang sering aku bayangkan dan pertanyakan, sehingga terkadang aku sedikit demi sedikit dapat merasakan jati diri ini yang sebenar-benarnya.

Sekian dan Salam tentang Catatan Ini