Thursday, April 30, 2015

Terkadang Untuk Sesuatu Yang Hilang


Terkadang aku akan mencari sesuatu,
sesuatu yang aku anggap telah hilang.

yah,

terkadang,
 ketika semua sudah hilang,
barulah aku ingin untuk mencarinya.

karena
 
aku tak menggunakannya,
ketika semua itu ada padaku,
akan 
tetapi ketika telah tidak ada padaku,
barulah aku berusaha untuk mencarinya.

 *Sifat Manusiaku.

Yah, tapi itu hanya terkadang.

dan terkadang juga,
ada satu hal yang aku lakukan
ketika mengetahui bahwa sesuatu tersebut telah hilang,
yaitu 
dengan menganggap bahwa semuanya memang harus terjadi,
agar semua tergenapi
 ( anggap saja begitu ).

Sehingga secara tidak sadar,
aku terkadang
mengabaikkan banyak hal
yang menurut aku perlu untuk diabaikkan.

yah,

mungkin seperti itu,
sehingga katanya itu sering terpikir adalah
"Anggap Saja Aku Tak Ada".

Yah, hanya itu.

Sekian Dan Salam

Wednesday, April 29, 2015

Feeling ( Hasil Dari Feeling )

Kali ini saya ingin menulis sedikit mengenai hasil dari Feeling yang pernah datang dalam pikiran saya, dimana ini hanya sekedar Feeling yang terkadang datang tanpa di minta.

yah, hanya Feeling saja.

cerita dari Feeling ini telah saya tulis sebelumnya dalam blog ini dengan judul artikel mau bekerja tapi membayar.

yah, itulah ceritanya, dan ini adalah hasil dari Feeling tersebut.

Kemaren ( Tgl 28 April 2015 ) sekitar sorean, saya sampai di kost saya, tepat pulang dari kampus.

Setelah sampai di Kost saya, saya langsung menanyakan teman saya yang namanya sugeng ke saudari saya, dan pada saat itu juga, saudara saya menjawab kalau ia lagi di kost-nya.

Setelah itu, saya bertanya lagi, apa dia tidak kerja?

yah, setelah pertanyaan tersebut saya ajukan, saudari saya langsung menjawab kalau perusahaan yang ia masukkan lamaran itu adalah sebuah penipuan.

nah, setelah mendengar kata itu, saya langsung bilang "Lalu saya bilang juga apa, secara logika aja tidak masuk. kita mau kerja karena butuh uang, tapi kok kita harus membayar, itukan aneh".

yah, tampak seperti itu.

Dan memang benar, ternyata teman saya itu sudah ketipu sama orang yang dia lewati sebagai jembatan ( perantara ) untuk bekerja di sebuah perusahaan ( yang dijanjikan seperti itu ).


yah, seperti itulah Feeling dari artikel yang pernah saya tulis sebelumnya.

yah, hanya sebagai pembuktian aja. mungkin ini hanya secara kebetulan, kalau Feeling saya ini benar.

tapi, semoga tidak seperti itu. Amin

Sekian buat artikel kali ini, tetang status Feeling ( Hasil Dari Feeling ).

Sunday, April 26, 2015

Mungkin ( Feeling )


Aku melihat dan merasakan kebohongan itu terjadi,
yah,
mungkin hanya sebuah kebohongan.

itu hanya feeling,
feeling yang belum dapat ditentukan kebenarannya.

tapi,
aku tidak akan berbuat apa-apa,
selain mencoba untuk menelusuri apa yang terjadi,
apakah benar atau salah.

Kalau salah,
maka itu bagus,
Kalau benar,
Itu lebih bagus lagi.

yah, ada lebih dan kurangnya.

tapi,
apakah harus seperti itu?

Hidup dalam kebohongan ?
mungkin tak seharusnya seperti itu,
karena,
yah, karena aja.

tapi biarkan aja lah,
anggap itu sebuah perjalanan dari sebuah perjalanan
yang masih ditutup.

agar lebih cepat,
mungkin lebih baik menelusuri jalan lain,
dari pada harus menunggu jalan tersebut untuk terbuka.

sebab

setelah jalan lain di telusuri,
pasti ketika kembali nantinya,
jalan yang ditutup tersebut sudah terbuka.


yah, pasti.

tapi tidak tahu juga, benar atau salah.

bingung (?).

Cerita


Ada sebuah cerita,
cerita tentang sebuah pengalaman,
pengalaman yang mungkin merupakan sebuah pengalaman yang indah,
yah,
itu menurutnya.

itulah cerita yang baru aku dengar.

banyak sekali cerita itu,
atau
pengalaman itu.

menurutnya ini adalah sebuah cerita yang menarik,
sebuah cerita kebanggaan akan apa yang telah dilakukan.

yah,
itu menurutnya.

akan tetapi,
beda dengan pandanganku sendiri.

pandanganku mengatakan bahwa itu adalah
hal yang tidak perlu untuk dibanggakan,
karena
itu bukan merupakan sebuah kebanggaan.

yah,
itu menurutku saja.

hanya menurutku.

karena terkadang
"Ada hal yang memang bisa dibanggakan, ada juga tidak".

akan tetapi,
semua tergantung dari yang melakukan, menjalani
dan
menilai hal tersebut.

yah, tergantung,
 tergantung dari sang penilai.

sekian dan salam

Saturday, April 18, 2015

Dosen Dan Mahasiswa

Dosen dan Mahasiswa adalah apa yang ingin untuk dibahas dalam perumpamaan kali ini. yah, ini hanya sebuah perumpamaan untuk Dosen dan Mahasiswa.

Dosen ibarat sebuah air ( anggap saja air sungai ) yang sementara mengalir dan Mahasiswa ibarat sebuah perahu yang berada di atas air tersebut, dimana perahu ini ada seorang yang mengendalikannya.

yah, itulah kata untuk Dosen dan Mahasiswa.

Jika ingin cepat sampai di tujuan atau akhir dari air ini, maka ikutlah air itu kemana ia mengalir dan jangan pernah mencoba untuk melawan arah, sebab air tersebut dapat membuat anda tenggelam karena anda sendiri yang mencoba untuk melawannya.

yah, mungkin seperti itu.

Jika dalam perjalanan ada sebuah perahu yang tenggelam, walaupun ia telah berusaha untuk mengikuti kemana air itu mengalir, maka pastikanlah bahwa benar, ia yang telah tenggelam pasti menemukan sebuah pusaran air ( air terputar ), sehingga mengakitbatkan ia tenggelam.

yah, karena tidak selamanya air itu bisa berjalan dengan mulus. pasti yang namanya air terputar itu akan ditemukan, akan tetapi tidak untuk sepanjang air itu mengalir ( hanya satu per satu aja ).

Jika anda bisa bertahan dari putaran air tersebut, maka anda pasti akan selamat untuk tahap ini, akan tetapi masih tanda tanya untuk yang didepan.

Karena, keselamatan yang sesungguhnya ialah ketika anda telah menduduki batas akhir atau yang dikenal dengan finish.

Kalau anda tenggelam, maka berakhirlah perjalanan panjang yang telah ditempuh dengan sia-sia.

Dalam Perjalanan, mungkin bisa mulus, mungkin saja tidak, karena itulah perjalanan yang merupakan bagian dari tanda tanya (?).

berpikir positif merupakan satu-satunya jalan terbaik yang harus dipikirkan sebagai bagian dari harapan agar bisa selamat, akan tetapi bukan berarti semuanya akan semulus itu.

yah, pasti akan ada air yang terputar. tapi anggap saja itu adalah sebuah pelajaran untuk lebih berhati-hati lagi dalam mengikuti kemana air mengalir, karena walaupun anda tidak bisa melawan air tersebut, minimal anda bisa mencari sisi mana yang terbaik dari air tersebut.

Kiri, Kanan atau tengah. yah, hanya 3 pilihan.

Jika berhasil maka anda selamat, jika tidak maka game over ( permainan selesai ).

Sekian dan salam buat catatan perumpamaan kali ini untuk Dosen Dan Mahasiswa.

Mau Bekerja Tapi Membayar

Cerita kali ini adalah sebuah cerita dan sebuah perumpamaan yang ingin diceritakan dan dituliskan dari kata mau bekerja tapi membayar.

yah, cerita ini adalah cerita yang diambil dari kisah melamar pekerjaan yang dilakukan oleh saudara cewek saya dan seorang teman.

Nama saudara (Kakak) cewek saya ini adalah Rosalina Tanghamap, dan nama teman cowok saya ini adalah Sugeng ( Anak Kalimantan ).

Ceritanya seperti ini:


Mereka berdua adalah orang yang membutuhkan pekerjaan, mereka ingin bekerja di sebuah perusahaan dan mencoba untuk mendaftar di sebuah kelompok (anggap saja kelompok).

Kelompok ini hanya sebagai jembatan untuk mempersiapkan pegawai atau pekerja untuk sebuah perusahaan ( katanya seperti itu ).

Yah, ketika mereka telah mendaftar, mereka dipanggil untuk interview ( katanya sih gitu ).

Setelah interview selesai, mereka katanya diterima, yah, diterima. setelah itu mereka disuruh untuk membayar uang sebesar Rp 750.000,00-

yah, mereka disuruh untuk membayar.

Dari kisah diatas, dipikiran saya itu langsung muncul seperti ini.

"Kita datang untuk melamar pekerjaan untuk bekerja dan mencari uang, bukan untuk mengeluarkan uang".

Secara logika aja seperti ini,

Kita ingin mencari uang agar bisa memiliki yang namanya uang, nah bagaimana mungkin kita harus membayar sebelum mencari, sedangkan kita sendiri belum memiliki uang. yah, kita yang tidak punya disuruh untuk memberi. mungkin seperti itu.

Yah, mungkin seperti itu.

Perumpamaannya seperti ini:

Anda adalah seorang pemilik kapal laut yang sementara berlayar di laut lepas, tiba-tiba anda menemukan saya yang lagi tenggelam ( terapung ) di atas air dan membutuhkan pertolongan.

Sebelum saya naik ke kapal anda dan sebelum anda membantu saya, anda mengatakan seperti ini "Jika anda mau saya selamatkan atau Jika anda mau naik ke kapal saya, maka anda harus keringkan pakaian atau tubuh anda terlebih dahulu, karena saya tidak mau kalau anda naik dengan basah-basah".

yah, mungkin seperti itu.

nah pertanyaannya sekarang, Bagaimana mungkin saya bisa keringkan pakaian saya, sedangkan saya sendiri lagi di dalam air?

yah, pertanyaannya mungkin seperti itu.

Jadi, seharusnya yang dilakukan adalah bantu ia terlebih dahulu agar bisa naik, setelah sudah diatas, pasti air yang dibadannya bisa dikeringkan, karena ia telah berada ditempat yang kering, bukan tempat basah.

yah, mungkin seperti itu.

setelah berpikir panjang, satu saja yang muncul dari pikiran, yaitu "Jangan-jangan ini penipuan". yah, mungkin, tapi tidak baik juga sih, kalau berpikiran jelek buat orang lain. yah, tapi itu hanya feeling.

sekian dan salam buat catatan dan perumpamaan tentang Mau bekerja tapi membayar.

Monday, April 13, 2015

Siang Dan Malam

Siang Dan Malam adalah perumpamaan untuk kali ini yang ingin untuk dicatat dalam blog ini.

Ada 1 alasan penting mengapa Tuhan menciptakan siang untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat.

Alasan itu sederhana dan mungkin seperti ini

Tuhan sengaja menciptakan siang untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat,
Agar ketika suatu saat Gelap itu datang dalam hidup kita,
maka kita diharapkan untuk menikmati gelap itu dan bermimpi di dalamnya,
bukan untuk menyesal dan bukan untuk tidak bersyukur.

mendapatkan kegelapan adalah bukan berarti merupakan bagian dari harapan,
akan tetapi kegelapan itu sudah bagian dari rencana.

yah, rencana.

rencana-NYA,
rencana yang penuh arti.

Itulah sebabnya terkadang malam terasa lebih cepat dari siang,
karena dalam malam,
kita di suruh untuk menutup mata dan tertidur,
bermimpi dan melihat hal-hal indah di dalam malam tersebut.

Agar nantinya,
Pagi dapat cepat ditemukan.

Sehingga itulah hari panjang yang baru,
untuk memulai suatu hal yang baru.

sekian dan salam

Saturday, April 11, 2015

Aku Dan Seekor Kunang-Kunang

Aku pernah menggenggam seekor kunang-kunang,
kunang-kunang yang sangat dan amat indah dengan warnanya.

aku menamakannya bintang terbang,
karena dengan warnanya yang terang seperti bintang,
ia terbang menerangi malam,
dan selalu berkedip-kedip tanpa henti.

dalam genggamanku,
aku tidak ingin melepaskannya untuk terbang,
karena aku yakin bahwa ia akan aman dalam genggamanku.

aku tidak pernah berpikir dan tidak pernah tahu
apa yang ia inginkan,
karena satu alasan ialah aku hanya ingin
apa yang aku inginkan.

aku ingin membuat dia aman dalam genggamanku,
aku ingin untuk membuat dia tenang,
akan tetapi hal yang sebenarnya tak seperti itu.

ia tidak tenang dan ia tidak aman,
sebab ia ingin menjelajahi keinginannya,
akan tetapi secara tidak langsung aku tetah membatasinya.

akhirnya aku sadar,
bahwa apa yang aku pikir aman,
belum tentu aman buat apa yang ia inginkan.

hingga akhirnya,
aku membuka genggaman tanganku,
aku melihat ia berdiri dengan lemah,
lemah karena tak bisa untuk terbang.

terbang untuk menggapai malam.

akhirnya ia berdiri secara perlahan,
menyalakan lampu kecilnya,
kemudian secara perlahan ia terbang,
terbang kemana ia inginkan.

dan saat itu aku sadar,
bahwa seharusnya aku tak mengurungnya dalam genggamanku.

karena keamanan yang sesungguhnya adalah sebuah kebebasan,
bukan keterikatan.

sekian dan salam

Friday, April 10, 2015

Pernah dan felling/insting

Saya pernah melihat kebaikan dalam mata itu,
akan tetapi sekarang aku tak mendapatkannya lagi.

saya pernah merasakan kebaikan disekitarnya,
akan tetapi sekarang sudah tidak terasa lagi.

saya pernah merasakan semuanya,
akan tetapi sekarang sudah menjadi biasa.

apa yang terkadang dirasakan,
maka itu yang terkadang dipikirkan.

mungkin nyata,
mungkin saja tidak.

tapi itulah sebuah rasa ( feeling ),
tetang apa yang datang dengan sendirinya,
tanpa diminta,
tanpa diinginkan.

ia datang bagaikan kilat,
yang tiba-tiba menyambar tanpa ada yang tahu.

kemudian ia pergi bagaikan angin,
yang tidak diketahui kemana perginya
( tujuannya ).

tiba-tiba datang dan tiba-tiba hilang.

itulah apa yang terkadang di rasakan ( feeling )
yang merupakan insting dari batin.

yah, 
dan terkadang itu benar.
 
mungkin seperti itu.

Wednesday, April 8, 2015

Hidup Mungkin hanya sebuah candaan

Hidup ibarat sebuah candaan, itulah kehidupan sekarang.

dari jauh terlihat ada yang berdiri tepat di depanku,
menatap kearahku seakan tak mau berpalin.

tatapan itu adalah tatapan tanda tanya (?) dalam hidup,
karena sebuah alasan,
tidak tahu maksud dan tujuan.

yah, itu adalah tatapan harapan,
mungkin.

sejenak aku berpalin dan berpura-pura tidak melihat,
sejenak aku terdiam seperti orang yang tak ingin berbicara,
sejenak aku marah, seolah-olah aku ingin menjadi orang yang jahat, dan
sejenak aku menolak, seolah-olah aku tak mau.

semuanya berbeda dan terasa berbeda.

karena sebuah alasan bahwa mungkin ini hanya candaan
yang butuh pengertian.

tak lama kemudian, aku merasa semakin dekat,
mungkin hanya beberapa langkah dari depanku.

semakin dekat, aku tidak tahu bagaimana cara mengontrol langkahku,
sehingga aku sendiri bingung,
harus dari mana aku melangkah.

aku terasa sedikit gugup,
aku terasa sedikit tak tau arah.

seperti ada yang telah mengecoh langkahku.

sehingga semua jadi membingungkan.

karena aku takut sesuatu yang salah bisa terjadi,
yaitu aku takut jatuh ketika terlalu dekat.

lama kelamaan semua makin lebih dekat lagi,
aku semakin gugup dan tak taku harus berbuat apa lagi.

hingga akhirnya aku berusaha melakukan satu hal,
hal yang mungkin seharusnya tak aku lakukan.

aku mencoba untuk berbalik kebelakang untuk beberapa detik saja,
agar aku bisa menarik napas kelegaan sehingga dapat berjalan dengan baik,
sehingga aku tak jatuh nantinya,
akan tetapi itu adalah balikkan akhirku
yang merupakan balikkan terburukku.

aku berbalik dengan harapan, dan
aku berbalik dengan tujuan,
akan sebuah kemudahan,
dalam langkah pendekatan.

akan tetapi apa yang aku dapatkan?

semua yang berada di depanku hilang,
tidak ada yang terlihat,
seolah-olah ini adalah candaan.

aku tidak tahu harus berkata apa,
aku tidak tahu harus mulai dari mana,
karena aku mati langkah.

katanya seperti itu.

ada yang terkadang aku rasa,
sebenarnya tidak ada yang nyata,
selain rasa ini.

yah, rasa yang terlalu berlebihan.

seharusnya tidak seperti itu,
seharusnya juga tidak begitu.

mungkin?

yah, mungkin.

tapi aku masih tetap berjalan,
berjalan dan berjalan.

berjalan dengan sebuah harapan.

dalam berjalan,
aku kembali melihatnya,
ia tepat berada disampingku.

aku berusaha mengabaikkannya,
dan belajar melakukan apa yang ia inginkan.

yah, ia ingin untuk menghilang,
jadi aku hanya bisa berusaha untuk mengabulkan
apa yang ia inginkan.

keinginan yang memang bukan hal yang diinginkan.

Sekian dan Salam buat catatan ini

Tuesday, April 7, 2015

Belajar Untuk Menanam, Tapi Tak Pernah Menuai

Catatan kali ini hanya sebagai bagian dari perumpamaan kehidupan yang sedang terjadi, mungkin.

Yah, mungkin seperti itu.

Belajar untuk menanam,
menanam sesuatu yang selalu ingin untuk ditanam.

tidak pernah berhasil dan belum pernah berhasil.

Adakalah saya mematahkan apa yang telah saya tanam,
akan tetapi saya berusaha untuk menanamnya kembali.

saya menanam hanya sebuah harapan,
harapan yang tidak lain ialah agar bisa menuai.

aku ingin sekali untuk menuai apa yang aku tanam,
akan tetapi terkadang aku mematahkannya.

tidak menyiramnya,
sehingga kadang ia layu dan mati karena aku sendiri
yang tidak merawatnya.

hingga suatu ketika,
aku berusaha untuk menjaga apa yang aku tanam tersebut.

berusaha untuk tidak mematahkannya lagi,
untuk tidak membuatnya layu dan mati,
akan tetapi aku mendapatkan kegagalan terbesarku.

kegagalan yang tak pernah aku pikirkan,
kegagalan yang tak pernah aku inginkan.

aku kehilangan apa yang aku tanam,
bukan karena aku tak sanggup untuk merawatnya hingga aku tuai,
akan tetapi ada yang datang dan mengambilnya.

yah, ada yang mengambilnya.

aku tidak peduli apapun yang terjadi,
yang terpenting ialah semoga yang mengambilnya dapat merawatnya hingga besar dan hingga bisa dituai.

sehingga yang mengambilnya dapat merasakan manisnya tanaman tersebut,
karena ia berhasil merawatnya menjadi besar dan berbuah dengan lebat.

tidak ada yang lain yang dapat dan bisa dilakukan,
selain berharap semoga ada tanaman lain yang dapat ditemukan,
dalam hutan yang akan aku lalui.

tanaman yang baru,
dengan semua yang baru.

karena hanya itulah harapan satu-satunya,
agar aku bisa memulainya kembali.

memulainya dari awal,
memulainya dengan segenap hati dan jiwa.

membuat semua jadi mungkin
walaupun tidak mungkin.

yah, mungkin saja seperti itu.

sekian dan salam buat catatan belajar untuk menanam.

Monday, April 6, 2015

Bersyukur

Berusaha untuk selalu bersyukur,
walaupun bersyukur tak semudah tutur.

Berusaha untuk selalu berjalan,
walapun jalan tak selalu berada di depan.

Berusaha untuk selalu terlihat tersenyum,
walaupun senyum hanya sebagai topeng.

karena sebuah alasan,
tidak ada yang mustahil bagi-Nya,
karena semua telah terlihat nyata.

itulah sekarang yang telah dipikirkan,
sebagai sebuah kecerahan yang seharusnya sudah didapatkan.

Katanya Seperti Ini

Yang tertulis dan yang dapat terbaca hari ini adalah

Katanya seperti ini,
"Hal yang membuat kita kurang bahagia adalah ketika melihat orang yang kita sayangi tidak bahagia".

Yah, tertulis dan yang dapat dibaca seperti itu.

Akan Tetapi ada hal lain yang membuat kita merasa lebih kurang bahagia ( lebih bersedih ) adalah
"Ketika orang yang kita sayangi bahagia bersama dengan orang lain".

Yah, Mungkin seperti itu.

Katanya juga seperti ini,
"Jika kamu menyayangi seseorang, maka itu berarti kamu ingin membuat dia bahagia, dan sekarang ia telah bahagia".

Yah, katanya seperti itu.

Jadi, kesimpulannya adalah biarkan ia bahagia dengan apa yang ia jalani, selama itu membuat dia bahagia.

Yah, Itu jika ia disayangi.

:-). hahaha, Keep Calm.

Sekian Dan Salam

Sunday, April 5, 2015

Sisi Di Dalam Kehidupan


Dalam hidup ini, kita telah diberikan beberapa sudut yang dapat kita pandang, yaitu depan, belakang dan samping.

Yah, kita diberikan 3 sisi untuk memandang. mungkin ada juga 2 yang lainnya, yaitu atas dan bawah, akan tetapi katakan saja 3 sisi ini sudah cukup, tanpa harus ditambah 2 sisi lainnya.

Mengapa demikian?

Yah, karena Tuhan mau agar kita (manusia) bisa melihat segala sesuatunya itu bukan hanya dari 1 sisi saja, melainkan dari banyak sisi.

Yah, ketika sisi pertama kita memandang bahwa itu adalah hal yang buruk, maka berusahalah pindah ke sisi yang lain untuk memandang, mungkin saja di sana adalah posisi yang baik untuk melihat hal baik yang tersembunyi di balik sisi pertama ( hal buruk ).

Jika masih terdapat dan terlihat buruk lagi, maka pindahlah lagi ke tempat atau sisi yang lain, yang dirasa aman untuk memandang, untuk dipikir dan untuk semuanya.

Sehingga tidak ada yang lain selain semua itu baik.

Yah, sekian dan Salam buat catatan ini.

Saturday, April 4, 2015

Sudah Seperti ini

Tidak akan ada tanda tanya (?), Tidak akan ada tanda seru (!),

Tidak akan ada tanda koma (,),  dan Tidak akan ada tanda kutip ("),

Yang ada hanyalah tanda titik (.)

yah, titik untuk apa yang saya pikirkan.

tidak lebih (+) dan tidak kurang (-).

semuanya pas.

Mungkin sudah seperti itu,
keras seperti batu.

Yah, kata orang saya adalah orang keras kepala.

mungkin, karena itu hanyalah kata orang.

tapi kata saya tidak,
karena itu adalah sebuah pendirian.

Pendirian?

yah, pendirian.

Sekian dan salam buat status ini.

Catatan Kehidupan Dan Uang Yang Aku Temukan

Hari ini atau kali ini, aku ingin mencatat tentang catatan kehidupan dan uang yang aku temukan. yah, ini hanya sekedar cerita yang hanya sekedar saja, tidak lebih dari sekedar cerita.

Ceritanya berawal seperti ini

Sesekali dalam perjalanan saya, entah sementara jalan-jalan atau sementara dalam perjalanan pulang dari kampus, saya menemukan sedikit uang yang tidak terlalu besar, ada kalah Rp.100,00- dan ada juga yang Rp.200,00-.

yah, ketika mengambil uang tersebut, seperti biasa, saya langsung menyimpannya di dompet saya.

Mungkin akan sedikit aneh, kalau saya bertanya bahwa uang siapa yang jatuh ini.

yah, aneh karena pasti tidak akan ada yang mengaku ( karena bukan uang mereka atau bisa juga karena uang tersebut terlalu kecil nilainya).

Dari pada uangnya terbuang begitu aja, mending saya ambil, kata kasarnya yah "Kasihan aja".

setelah mengambil uang tersebut, terkadang saya membawa pulang kemudian simpan di botol koleksi uang logam. yah, simpan di botol uang logam saya.

setelah itu, beberapa saat yang lalu pula, saya menemukan kertas dari uang Rp.2000,00- yang telah terobek setengah.

yah, uang tersebut sudah terobek dan mungkin tidak akan bisa digunakan lagi. yah, tidak akan bisa.

uang tersebut terselip di antara sedikit sampah yang lagi tersusun berantakan, yah, tersusun tapi berantakan. katanya seperti itu.

ketika melihat uang tersebut, seperti biasa, diambil buat di koleksi aja.

setelah beberapa saat kemudian, saya berpikir akan sebuah kehidupan yang sama dengan beberapa uang yang telah saya temukan, entah uang kertas atau uang logam tersebut.

yah, yang saya pikirkan itu seperti ini :

Dalam sebuah kehidupan, yang kecil pasti tidak akan dibutuhkan, akan terbuang begitu saja dan selalu dibiarkan untuk diinjak orang.

orang yang besar mungkin selalu berpikir bahwa ia punya segalanya (mungkin saja), sedangkan yang kecil selalu berharap agar bisa dijadikan sesuatu yang berharga, entah buat dirinya atau diri orang lain. yah, itu adalah istilah dari uang logam yang saya temukan itu.

sedangkan untuk uang kertas dalam kehidupan itu seperti ini,

dalam kehidupan ini, ketika sesuatu telah digunakan dan sebagianya telah hilang atau telah didapatkan, pasti akan tidak dibutuhkan lagi atau dengan kata lain ia akan dibuang begitu saja tanpa dipedulikan.

yah, nampaknya seperti itu, karena kebenaran dan sebenar-benarnya, ia telah mendapatkan apa yang inginkan dan ketika telah tidak bisa untuk digunakan pasti akan dibuang. yah, itu pasti.

sekian aja buat catatan ini, catatan kehidupan dan uang yang aku temukan.

Sekian dan Salam

Wednesday, April 1, 2015

Keadaan Yang Salah

Terkadang saya mengatakan
kalau ternyata keadaanlah yang salah,

padahal yang salah itu adalah saya
yang salah mengartikan bahwa keadaan yang salah.

Do'a

Kali ini saya ingin mencatat sedikit hal mengenai Doa, di mana pada catatan ini, seperti biasa, yaitu tidak ingin membuat dinding posting ini kosong aja. jadi, inilah pembahasan mengenai Doa.

Doa

Menurut saya Doa adalah sebuah pintu, di mana yang meminta pertolongan ialah mereka yang mau untuk mengetuk pintu itu.

Dalam Agama saya, telah dikatakan bahwa "Ketuklah Pintu, Maka Pintu Akan Di Bukakan Bagimu".

Yah, ketika kita berdoa, maka doa kita pasti akan didengar ( ketika kita mengetuk pintu, maka pintu itu pasti akan dibukakan untuk kita ).

tampaknya seperti itu.

Dan Ketika pintu telah terbuka, maka kita bisa masuk dan berbicara kepada Sang Pemiliki Rumah untuk meminta apa yang menjadi kebutuhan kita.

Yah, sempat terpikir seperti itu.

Di waktu sekarang ini, banyak yang telah saya temukan. salah satu contoh sederhananya adalah seperti di bawah ini:

banyak orang yang mencari orang lain untuk di doakan, yah, terdapat dari pengalaman seperti itu.

menurut saya itu tidak harus, karena mengapa? karena seperti ini penjelasannya:

Sebagai mananusia biasa, bagaimana perasaanmu kalau misalnya ada yang membutuhkan bantuanmu tapi ia menggunakan perantara atau orang ketiga untuk datang kepada anda dan mengatakan apa yang ia inginkan?

kalau yang pernah saya dengar, ada yang pernah berkata seperti ini "Kalau dia yang butuh, seharusnya dia yang datang".

yah, itulah jawaban yang pernah saya dengar. dan coba dipikirkan kembali, jika sesama manusia seperti itu, apakah harusnya kita berani untuk melakukan hal tersebut kepada Seorang Raja ( Bahkan Lebih Dari sekedar Raja )?

seharusnya tidak.

yah, karena secara tidak langsung kita telah menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita tidak memiliki iman.

yah, dan kita percaya bahwa orang yang kita datangi adalah orang yang memiliki iman.

Mungkin Seperti itu dan itu juga menurut saya.

Setelah membahas sebuah contoh di atas, ada lagi yang ingin untuk dibahas, yaitu tentang mengetuk pintu yang masih ada kaitannya dengan contoh diatas, yaitu:

Jika anda menyuruh orang lain untuk mengetuk pintu, maka pintu mungkin hanya terbuka untuk sang pengetuk.

setelah pintu terbuka buat sang pengetuk, maka hanya dia yang boleh untuk masuk ke dalam rumah tersebut.

setelah ia masuk, kita yang menunggu di luar tidak akan pernah tahu apa yang dibicarakan di dalam, karena kita hanya menunggu jawaban.

yah, itu jika kita berdoa menggunakan perantara ( menyuruh orang untuk mendoakan kita ).

setelah orang tersebut ( sang pengetuk ) keluar, maka dia akan mengatakan sesuatu kepada kita tentang apa yang telah didengar atau merupakan sebuah jawaban.

kita percaya? tentu saja ya, karena mau tidak mau yah harus percaya aja.

tentang kebenaran dari yang ia ceritakan, belum tentu benar. siapa tahu aja ketika dia masuk, ternyata ia salah masuk rumah?

siapa tahu aja ketika ia telah di dalam, ia tidak menemukan sang pemilik rumah?

terus, dari mana semua jawaban itu? tidak tahu, dari pikiran sendiri ( mungkin ).

yah, jadi itulah mengapa tidak boleh kita menyuruh orang untuk berdoa buat kita.

karena kita sebagai orang percaya, harusnya memiliki iman ( sedikit terlihat seperti sang penceramah, tapi bukan, ini hanya pengalaman ).

yah, jadi, kesimpulannya adalah ketuklah pintu itu dengan sendiri tanpa perantara, maka anda akan menemukan kebenaran dan kesalahan anda sendiri.

Jika anda salah masuk rumah, maka anda tahu, anda belum mendapatkan jawaban. jadi, pasti anda akan mencari rumah yang benar.

Jika anda sudah menemukan Sang Pemilik dari rumah itu, maka anda akan tahu di mana tempatnya dan anda juga bisa datang terus tanpa ada kesalahan lagi.

Sekian dan Salam Tentang catatang untuk Doa.